Rabu, 05 Juni 2013

Preman Cap Bebek

Assalamu'alaikum. Annyeongahaseyo chingudeul (Apa kabar teman-teman). Kali ini aku bakalan ngasih info tentang pergaulan yang pas buat kamu. Tentang preman-preman sekolah gitu deh. Tapi, ini dikutip dari salah satu novelku lho. Cekidot ya..

Profil si Anak Jahil
Anak yang jahil ingin menguasai orang lain. Mereka telah membuktikan bahwa kekerasan bisa dipakai untuk mengendalikan orang lain dan korbannya yang ketakutan bakal selalu mematuhi perintahnya asalkan korban tersebut dipermainkan. Mereka suka menjahili anak yang suka sendiri, dan itu ia lakukan berulang kali pada korban yang sama.
Seorang preman sekolah suka mengintimidasi, mengancam, berkelahi, mendorong dan memukul anak lain, mencuri uang atau barang, atau merusak barang milik orang lain. Tukang ganggu itu kejam. Mereka biasanya memilih anak-anak yang lebih kecil atau lebih lemah karena mereka memang target yang gampang ditaklukkan atau ditekan. Sering kali, mereka punya pengikut, bisa anak-anak yang sama-sama tukang jahil atau yang bukan, yang mendompleng status atau reputasi si preman sekolah.
Kenapa si jahil bertindak agresif dan membahayakan?

1. Anak jahil ingin menguasai orang lain.
Ini mungkin karena si tukang gencet enggak puas sama kehidupannya sendiri dan dia menginginkan kekuasaan yang berasal dari pengendalian terhadap orang lain.

2. Anak jahil enggak tahu caranya mendapatkan perhatian yang benar dan wajar.
Makanya, dia selalu pakai kekuatan. Dia harus bisa membuat orang lain takut padanya sehingga jadi patuh padanya.

3. Anak jahil enggak punya jiwa sosial.
Artinya dia sengaja berlaku kasar dan enggak simpatik. Preman cap bebek ini sama sekali enggak menghargai  hak-hak orang lain. Dia yakin kalau melukai orang lain itu menyenangkan. Tentu saja ini perbuatan yang keji, tapi baginya, jadi anak yang kasar sudah menjadi gaya hidupnya.

4. Anak jahil ngerasa puas dengan menjahili orang lain, dan bahkan dia merasa bangga.
Tukang gencet enggak selalu punya penghargaan-diri yang rendah malah dia sering kali ngerasa pede banget sama dirinya. Dalam benaknya, anak yang lebih kecil dan lebih lemah patut dijahili. Tukang genjet juga mengincar anak-anak yang peka. Yang mungkin dianggap lemah.

5. Anak jahil tidak begitu saja ada, dia belajar untuk menjadi tukang gencet.
Ini adalah satu hal penting buat kamu ketahui. Enggak mungkin seseorang bangun tidur suatu hari dan tiba-tiba jadi anak jahil. Mereka mungkin berasal dari keluarga mengutamakan kekerasan, hukuman fisik atau agresivitas untuk menyelesaikan masalah dengan orang lain. Mungkin saja, si tukang ganggu memahami (dulunya waktu kecil) bahwa meluapkan amarahnya dan mengancam orang di sekitarnya dapat membantunya mendapatkan sesuatu, terutama perhatian. Memang, bagi kebanyakan anak, perhatian negatif pun lebih baik dari pada enggak dapet perhatian sama sekali. Berteriak-teriak, menjerit-jerit, melempar-lempar benda, berkelahi, dan selalu kurang ajar adalah ulah yang sering dilakukan tukang gencet di waktu kecilnya.

Sesungguhnya tidak ada seorang pun yang tiba-tiba menjadi sangat baik atau sangat jahat. Dibalik itu pasti ada penyebabnya. Sekian dulu ya infonya. Semoga bermanfaat buat kamu anak-anak gaul dan tidak gaul. Yang pasti kita harus berhati-hati dalam berteman, OK! Kamsahamnida (Terima kasih). Wassalamu'alaikum.. ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar